“Meskipun kami tidak memiliki bentuk ketelanjangan, konten dewasa atau prostitusi, kami telah kalah dalam pertempuran,” cuit Chan pada Selasa (16/2).
"Kami percaya bahwa pemerintah Malaysia kami tahu apa yang terbaik untuk rakyat,” terangnya.
Situs “Sugarbook” berjanji untuk menghubungkan wanita yang lebih muda dengan pria yang lebih tua yang diharapkan memberikan dukungan finansial.
Minggu lalu aplikasi tersebut membual bahwa ribuan siswa, yang disebut "sugarbabies", telah bergabung. Akses kemudian diblokir setelah protes.
(Baca juga: Twitter Sebut Media China Sebagai 'Pejabat Pemerintah Inggris')
Slogan aplikasinya adalah "di mana asmara bertemu dengan keuangan". Aplikasi itu diklaim menawarkan "hubungan gula" di mana kedua orang "menentukan apa yang mereka inginkan dalam suatu hubungan dengan imbalan dukungan finansial".