AUSTRALIA - Sebuah perusahaan pertambangan di Australia menyesal telah menghancurkan situs bersejarah utama suku Aborigin di bagian barat negara itu tanpa mengikuti prosedur yang tepat.
Grup Logam Fortescue seharusnya mengembangkan situs para tetua komunitas yang akan menyelamatkan artefak dan melakukan upacara budaya.
Tetapi pekerjaan untuk memperluas tambang bijih besi berjalan tanpa pengawasan yang tepat, sehingga perusahaan menyebutnya sebagai "kesalahan administratif".
Insiden terbaru ini terjadi di daerah Weelumurra Creek terjadi meskipun ada kesepakatan jika tetua masyarakat Wintawari Guruma harus hadir saat situs tersebut dikembangkan.
Tetapi Kepala eksekutif Fortescue Elizabeth Gaines mengatakan pekerjaan itu telah dilakukan lebih awal dari yang dijadwalkan.