"Saya telah berbicara dengan Ketua Perusahaan Aborigin Wintawari Guruma (WGAC) Glen Camille mengenai insiden ini untuk secara pribadi mengungkapkan penyesalan dan permintaan maaf saya yang tulus atas nama Fortescue," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami telah melakukan penyelidikan penuh atas masalah yang menunjukkan bahwa sayangnya hal ini terjadi sebagai akibat dari kesalahan administratif ... Kami telah menghentikan sementara semua pekerjaan kliring di situs ini saat kami bekerja dengan WGAC terkait masalah tersebut,” lanjutnya.
Menurut kantor berita Reuters, Camille mendesak pemerintah Australia Barat untuk menuntut perusahaan tersebut. Pemerintah mengatakan masalah itu sedang diselidiki.
(Baca juga: Desa Ini Dipenuhi 3.000 Janda, Suami Mereka Tewas Diterkam Harimau)