Dalam sebuah pernyataan, Skechers menyatakan tidak menoleransi kerja paksa. Namun Skechers tidak menjawab pertanyaan tentang apakah mereka menjadikan Dongguan Luzhou sebagai pemasok.
Adapun Dongguan Luzhou tidak menanggapi permintaan wawancara BBC.
Hasil wawancara yang terekam menunjukkan, para pekerja Uighur bebas meninggalkan pabrik selama waktu senggang mereka. Akan tetapi, aturannya berbeda-beda di sejumlah pabrik lain.
Setidaknya dalam dua peristiwa, pers diberi tahu tentang beberapa pembatasan terhadap pekerja Uighur.
Di sebuah pabrik di kota Wuhan, seorang karyawan yang beretnis Han berkata kepada BBC bahwa sekitar 200 koleganya yang berlatar belakang Uighur tidak diizinkan keluar sama sekali.
Tiga bulan setelah Buzaynap terlihat meninggalkan desanya untuk memulai pelatihan pendidikan politik, kru televisi pemerintah China kembali menemuinya, kali ini di Perusahaan Tekstil Huafu di Anh
Tema asimilasi, sekali lagi, penting dalam pemberitaan.
Dalam satu adegan, Buzaynap hampir menangis saat dimarahi karena kesalahannya. Tapi akhirnya, narasi video memaparkan bahwa sebuah transformasi sedang terjadi.
"Gadis pemalu yang enggan berbicara dan menundukkan kepalanya mendulang pengaruh di tempat kerja," lanjutnya.
"Gaya hidup dan pikirannya berubah,” ujarnya.
(Susi Susanti)