NEW YORK – Misi diplomatik Myanmar memberontak, menunjukkan perlawanan terhadap junta militer menyusul jatuhnya puluhan korban jiwa selama demonstrasi anti-kudeta di negara itu.
Perwakilan Myanmar untuk PBB pada Kamis (4/3/2021) mengonfirmasi Duta Besar Kyaw Moe Tun sebagai wakil tetap negara itu di PBB, setelah penggantinya, yang ditunjuk junta, mengundurkan diri. Junta militer Myanmar memecat Dubes Kyaw pada Sabtu (27/2/2021) setelah dia berbicara di Majelis Umum PBB mendesak negara-negara menggunakan "cara apa pun yang diperlukan" untuk membatalkan kudeta.
BACA JUGA: AS Blokir Upaya Junta Myanmar Tarik Dana Rp14 Triliun dari Bank Sentral AS
Sementara itu kedutaan besar Myanmar untuk Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan mengecam kematian warga sipil dalam demonstrasi antikudeta dan menyerukan pihak berwenang untuk "menahan diri sepenuhnya". Pernyataan itu menimbulkan pertanyaan apakah kedutaan masih mewakili junta militer atau tidak.
Seorang diplomat di kedutaan juga mengundurkan diri dan setidaknya tiga orang yang lain dalam postingan di media sosial mereka menyatakan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil melawan pemerintah militer.