BACA JUGA: PBB: Hari Paling Berdarah di Myanmar, 50 Orang Tewas, Aparat Gunakan Peluru Tajam
Pada Kamis (4/3/2021), polisi membubarkan aksi unjuk rasa dengan gas air mata dan tembakan di beberapa kota tetapi tindakan keras mereka lebih terkendali daripada pada Rabu, ketika PBB mengatakan 38 orang tewas pada hari protes paling berdarah.
Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet menuntut pasukan keamanan menghentikan apa yang dia sebut sebagai "tindakan keras kejam mereka terhadap pengunjuk rasa damai." Bachelet mengatakan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan.
Pasokan listrik juga dilaporkan putus di beberapa bagian Myanmar pada Jumat, yang menurut seorang pejabat terkait terjadi karena kegagalan sistem.
(Rahman Asmardika)