YANGON - Keberanian biarawati Katolik tentara Myanmar demi menyelamatkan nyawa pengunjuk rasa di Kota Myitkyina, menuai pujian. Suster Ann Rose Nu Tawng menantang aparat dengan menyatakan, "Jika Anda Perlu Membunuh, Silakan Tembak Saya".
Suster Ann Rose Nu Tawng kini turut dipandang menjadi simbol persatuan di Myanmar. Kini, salah satu negara anggota ASEAN itu tercabik-cabik oleh kudeta militer.
Aksi yang diabadikan dalam foto menjadi viral dan berita utama di seluruh dunia. Berlutut di tanah, dengan tangan terentang lebar, suster Ann Rose memohon kepada para perwira itu agar meninggalkan kompleks Gereja.
"Saya tidak akan berdiri sampai kamu pergi," ujarnya kepada sekelompok tentara seperti dilansir BBC, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: Demonstran Cantik Myanmar yang Ditembak Mati Sumbangkan Organ Tubuhnya
"Jika Anda benar-benar perlu membunuh, silakan tembak saja saya. Saya akan menyerahkan nyawa saya," sambung suster itu kepada para petugas.
Protes massal terjadi di negara-negara Asia Tenggara semenjak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari dalam sebuah kudeta. Pihak militer mengklaim ada kecurangan dalam pemilihan umum baru-baru ini.
Setidaknya 54 orang tewas dalam aksi protes yang menyerukan diakhirinya pemerintahan militer dan pembebasan para pemimpin pemerintah terpilih negara itu, termasuk Aung San Suu Kyi.
Berbicara kepada BBC Burma setelah insiden di Myitkyina, Suster Ann Rose menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya saat itu.