Tuhan “tidak dan tidak dapat memberkati dosa: Ia memberkati manusia yang berdosa supaya dapat mengenali bahwa ia merupakan bagian dari rencana kasihNya dan membiarkan dirinya diubah olehNya,” tegas dokumen tersebut.
(Baca juga: Diduga Picu Pembekuan Darah, Prancis, Jerman Tangguhkan Vaksin Covid-19 AstraZeneca)
Dokumen itu menimbulkan kekecewaan para pendukung LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgendero) Katholik dan memicu perdebatan di dalam gereja Jerman, yang telah menjadi yang terdepan dalam membuka diskusi tentang isu-isu penting seperti ajaran gereja terkait homoseksualitas.
Direktur Eksekutif New Ways Ministry Francis DeBernardo, yang memperjuangkan agar ada sikap lebih terbuka untuk menerima kelompok gay di dalam gereja, memperkirakan posisi Vatikan ini akan diabaikan, termasuk oleh sejumlah pastur Katholik.
“Umat Katholik mengakui kesucian cinta pasangan sesama jenis yang berkomitmen dan mengakui cinta ini sebagai inspirasi ilahi dan didukung ilahi, dan karenanya memenuhi standar untuk diberkati,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
(Susi Susanti)