ASEAN Didesak Lepaskan Doktrin Non-Intervensi dan Bersatu Demi Menolong Myanmar

Michelle Natalia, Jurnalis
Rabu 17 Maret 2021 16:07 WIB
Foto: Reuters.
Share :

JAKARTA - Pemimpin Oposisi Kamboja Sam Rainsy mendesak agar semua pemerintah negara ASEAN lainnya harus bersatu dan mengirimkan pesan tegas kepada junta militer Myanmar untuk segera membebaskan semua tahanan politik di negara tersebut.

Hal tersebut dia nyatakan mewakili Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, Senator dan Ketua Dewan Liberal dan Demokrat Asia Filipina Kiko Pangilinan, Mantan Juru Bicara Parlemen Singapura Charles Chong, dan Mantan Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya.

BACA JUGA: ASEAN Dinilai Gagal Tangani Krisis di Myanmar

Semua pemerintah negara ASEAN harus bersatu dan mengirimkan pesan bersama kepada junta militer Myanmar untuk segera memulihkan situasi politik di Myanmar seperti sebelum kudeta 1 Februari 2021 dan untuk menghormati suara rakyat pada pemilu November 2020.

"Semua pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan rakyat yang tidak bersalah juga harus dituntut dan dibawa ke pengadilan," tegas Rainsy.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya