Perang Siber: Bahayanya Yang Perlu Kita Ketahui & Pahami

Opini, Jurnalis
Kamis 18 Maret 2021 08:36 WIB
Ardi Sutedja K, pendiri Indonesia Cyber Security Forum.(Foto:Ist)
Share :

Dan sekali lagi, apa yang sudah digambarkan diatas adalah baru sebagian dampak yang sudah terjadi. Mengingat bahwa perang siber itu juga melibatkan tehnologi-tehnologi yang bersifat canggih, selalu bisa beradaptasi dan berkembang, atau yang dikenal sebagai Advance Persistent Threat (APT), maka hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mereka yang bergerak di industri keamanan dan ketahanan siber baik di dalam maupun luar negeri.

Berdasarkan berbagai laporan resmi termasuk laporan tahunan dari BSSN tahun 2020, Indonesia sudah mengalami ratusan juta serangan siber, inipun merupakan indikasi kuat bahwa Indonesia sangat rentan terhadap ancaman dan serangan siber yang berasal baik dari dalam maupun luar negeri.

Jumlah serangan yang sudah terjadi juga tidak sebanding dengan jumlah sumber daya manusia yang ada untuk menghadapi ratusan juta serangan ini sehingga Indonesia pun sudah memasuki bahaya perang siber.

Dampak lainnya dari serangan siber dalam skala yang besar bisa melumpuhkan infrastruktur kritis nasional yang meliputi berbagai layanan publik dimulai dari listrik, telekomunikasi, air minum, perbankan, produksi bahan bakar dan pengisiannya dst-nya yang bisa menyebabkan lumpuhnya perkekonomian nasional, dan salah satu potensi kelumpuhan ini sudah pernah kita alami bersama ketika padamnya jaringan kelistrikan se Jawa dan Bali 3 tahun yang lalu.

Selain serangan-serangan yang mengancam infrastuktur kritis nasional, serangan siber juga dapat melumpuhkan kemampuan pertahanan dan keamanan nasional kita terutama pada alat-alat senjata utama (alutsista) yang semakin hari semakin diper-canggih. Mengapa demikian, karena hampir semua alustista modern kini sudah mempergunakan komputer dan protocol komunikasi nirkabel yang berbasiskan internet protocol (IP).

Dan ini ada di semua dimensi pertahanan dari darat, laut, udara, ruang angkasa dan siber. Bahkan ada satu dimensi lainnya yang tadinya merupakan potensi ancaman dan kini sudah menjadi bentuk serangan nyata yang bisa merubah pola pikir kita, yaitu Serangan Siber Kognitif. Serangan siber kognitif adalah jenis serangan psikologis yang banyak tidak disadari oleh banyak pihak dan hanya dapat dilihat dan dirasakan akibatnya. Ini adalah bentuk peperangan yang tidak memerlukan persenjataan konvensional namun dampaknya bisa menyerupai dampak peperangan konvensional sebagai mana yang telah banyak kita saksikan di dalam televisi beberapa tahun belakangan ini.

Demikian sekilas tentang bahaya dan dampak dari perang siber yang banyak tidak diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Semoga kita semua dapat membenahi diri dan bersiap-siap untuk bisa menanggulangi ancaman serta dampaknya.

 Ardi Sutedja K

Pengamat dan pemerhati masalah-masalah tentang Keamanan & Ketahanan Siber, Intelijen Siber dan Perilaku Siber, pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF).

(Sazili Mustofa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya