Capres Kongo Meninggal karena Covid-19 Sehari Setelah Pemungutan Suara

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 22 Maret 2021 15:20 WIB
Dua pria melewati papan kampanye yang menampilkan foto calon presiden Guy Brice Parfait Kolelas di Brazzaville, Republik Kongo, 17 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Share :

BRAZZAVILLE – Guy Brice Parfait Kolelas, calon presiden oposisi dalam pemilihan Republik Kongo meninggal pada Minggu (21/3/2021), sehari setelah negara itu menggelar pemungutan suara.

Kolelas dirawat di rumah sakit pada malam pemilihan dan meninggal karena COVID-19 ketika dia dibawa ke Prancis untuk perawatan, kata direktur kampanyenya, Christian Cyr Rodrigue Mayanda kepada kantor berita AFP, Senin (22/3/2021).

Kolelas "meninggal di pesawat medis yang datang untuk menjemputnya dari Brazzaville pada Minggu sore", Mayanda menambahkan.

BACA JUGA: Tongkang Pembawa Ratusan Penumpang Tenggelam di Sungai Kongo, 25 Dikhawatirkan Tewas

Pada Sabtu (20/3/2021), seorang anggota keluarga mengatakan kepada Associated Press bahwa Kolelas menerima perawatan di rumah sakit swasta di ibu kota Brazzaville setelah tertular virus corona.

Kolelas melewatkan acara kampanye terakhirnya pada Jumat (19/3/2021) setelah mengatakan kepada beberapa wartawan sehari sebelumnya bahwa dia khawatir dia menderita malaria.

Sebuah video yang beredar di media sosial tertanggal Jumat menunjukkan Kolelas, (61 tahun), mengenakan masker oksigen dan dengan manset tekanan darah di lengannya saat ia berbaring di ranjang rumah sakit.

“Rekan-rekan saya yang terkasih, saya dalam masalah. Saya melawan kematian,” kata kandidat itu dengan suara lemah setelah melepaskan masker oksigennya. “Namun, saya meminta Anda untuk berdiri dan memilih perubahan. Saya tidak akan berjuang sia-sia."

BACA JUGA: PBB Beri Penghargaan kepada 850 Prajurit TNI yang Bertugas di Kongo

Kolelas menjadi runner-up untuk pemimpin Denis Sassou Nguesso dalam pemilihan presiden 2016 dengan sekira 15 persen suara. Ayahnya, Bernard Kolelas, pernah menjadi perdana menteri Kongo pada 1997 selama perang saudara di negara itu.

Tokoh oposisi sangat kritis terhadap pemimpin petahana dalam beberapa hari terakhir, menyatakan bahwa Republik Kongo telah menjadi "negara polisi". Kolelas dipandang sebagai saingan utama Nguesso, yang telah memimpin negara Afrika tengah itu selama total 36 tahun.

Mayanda meminta pendukung Kolelas untuk berdemonstrasi pada pukul 1100 waktu setempat.

Kami akan terus menghitung surat suara. Dia unggul di sejumlah bidang, ”katanya.

Hasil pemilu sementara diperkirakan tidak akan berlangsung berhari-hari, tetapi Sassou Nguesso diperkirakan akan menang.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya