JAKARTA - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengatakan radikalisme dan terorisme adalah penyakit politik dan agama.
Menurutnya radikalisme atas agama adalah penyakit politik lantaran gerakannya ingin mengubah tatanan sosial-politik yang sudah mapan, dalam hal ini ingin merebut kekuasaan yang sah dan ingin mengganti sistem serta ideologi, dengan cara-cara inkonstitusional.
Sedangkan radikalisme atas nama agama disebut penyakit spiritual lantaran para pelakunya adalah manipulator agama. Gerakan politik mereka disebut kerap memanipulasi, sehingga yanh terlihat di permukaan adalah formalitas keagamaan yang berhenti pada aspek keimananan dan syariat. Sedangkan hal-hal mengenai rukun ikhsan seperti akhlak, lemah lembut, justru tidak dilanjutkan.
"Penyakit spritual karena sejatinya mereka adalah manipulator agama," kata Nurwakhid dalam webinar ISNU-BNPT, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: BNPT Bicara Vaksinasi Ideologi Supaya Kebal dari Radikalisasi