Seruan Intervensi Militer Menguat, AS Tarik Diplomat dan Staf dari Myanmar

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 31 Maret 2021 10:54 WIB
Foto: Reuters.
Share :

WASHINGTON, DCAmerika Serikat (AS) telah memerintahkan pegawai pemerintah non-darurat dan anggota keluarga mereka untuk meninggalkan Myanmar, mengutip alasan “kerusuhan sipil”, demikian disampaikan Departemen Luar Negeri. Perintah itu muncul di saat para aktivis meningkatkan seruan untuk "intervensi kemanusiaan" terhadap Myanmar.

Pengumuman satu kalimat Departemen Luar Negeri datang pada Selasa (30/3/2021) malam di Washington, pada hari oposisi di Myanmar memulai "pemogokan sampah" terhadap pemerintah.

BACA JUGA: Korban Tewas dalam Unjuk Rasa Myanmar Lampaui 500 Jiwa

Pemogokan itu menyusul bentrokan akhir pekan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan yang menewaskan 141 orang pada Sabtu (27/3/2021) saja. Lebih dari 500 orang telah tewas sejak 1 Februari, ketika militer Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, menangkap pemimpin sipil dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun, dengan alasan kecurangan dalam pemilu.

Sementara itu, para aktivis di Twitter telah mengintensifkan seruan mereka pada pemerintahan Biden untuk melakukan intervensi, sambil berbagi foto dan laporan dugaan kekejaman militer.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya