BALTIMORE - Pengiriman vaksin Covid-19 sekali pakai Johnson & Johnson (J&J) di Amerika Serikat (AS) menghadapi penundaan setelah kesalahan pencampuran bahan di pabrik merusak sekira 15 juta dosis inokulasi. Insiden ini menyebabkan jeda pengiriman sementara regulator melakukan penyelidikan.
Sebuah pabrik di Baltimore secara keliru menggunakan bahan-bahan yang salah dalam jutaan suntikan Johnson & Johnson beberapa minggu lalu, demikian dilaporkan New York Times pada Rabu (31/3/2021). Surat kabar itu mencatat bahwa pejabat AS sedang menyelidiki tetapi sejauh ini memutuskan insiden tersebut sebagai akibat dari kesalahan manusia.
BACA JUGA: Menkeu: Biayai Vaksinasi Covid-19 Setara Bangun 4 Kali MRT
Dikelola oleh Emergent BioSolutions, sebuah perusahaan biofarmasi yang berbasis di Maryland, pabrik tersebut bermitra dengan J&J dan AstraZeneca dan memproduksi vaksin Covid-19 dari kedua perusahaan tersebut.
Meskipun campur aduk pabrik memicu penghentian pengiriman suntikan J&J, jeda tersebut tidak akan memengaruhi dosis yang saat ini didistribusikan di seluruh AS, karena batch sebelumnya diproduksi di pabrik yang berbeda di Belanda. Puluhan juta dosis diharapkan datang dari fasilitas Baltimore selama bulan depan, tetapi pengiriman di masa depan sekarang sedang diawasi karena regulator federal menangani masalah kontrol kualitas.