Matar mengatakan ia tidak dipaksa oleh Turki atau saluran televisi itu untuk pergi. Namun dia menegaskan tidak ingin mempermalukan siapa pun.
"Saya akan kembali ketika saya bisa kembali mengatakan mengenai kebenaran di El-Sharq, seperti yang selama ini selalu saya lakukan," tambahnya.
Setelah pergolakan Arab Spring, Istanbul menjadi ibu kota media-media Arab yang kritis terhadap pemerintah-pemerintah mereka di negara masing-masing, terutama bagi media Mesir yang memiliki kaitan dengan Ikhwanul Muslimin, kelompoknya Morsi.
(Susi Susanti)