TAIF - Setiap musim semi, bunga-bunga mawar bermekaran di Taif, kota di bagian barat Arab Saudi. Kota ini terkenal sejak lama dengan mawarnya yang istimewa. Musim panen kali ini kebetulan berlangsung pada bulan Ramadhan.
Bunga-bunga mawar yang bermekaran di Taif, kota di bagian barat Arab Saudi, mengubah pemandangan di sana. Daerah-daerah kantong berlanskap gurun yang luas di kerajaan itu seperti menjadi daerah bersemu rona merah muda cerah dan harum.
Bulan April ini, para petani mawar di Taif mulai memanen kuntum-kuntum bunga tersebut. Setiap tahun, sekitar 300 juta mawar mekar di sana.
"Di kedua perkebunan saya, saya memiliki sekitar 17 ribu perdu mawar. Produksi setiap perkebunan berbeda-beda setiap tahun. Tetapi rata-rata, satu musim seperti tahun lalu menghasilkan sekitar 4 juta kuntum mawar,” terang Khalaf al-Tuweiri, pemilik perkebunan mawar dan pabrik penghasil air mawar dan minyak esensial Bin Salman di Taif.
(Baca juga: Senja Kala Kekuasaan Ratu Inggris Usai Wafatnya Pangeran Philip)
Para pekerja di pertanian Bin Salman merawat tanaman perdu mawar dan memetik puluhan ribu kuntum bunga setiap hari untuk menghasilkan air dan minyak mawar, yang juga merupakan komponen berharga dalam industri kosmetik dan kuliner. Bunga-bunga itu juga dipanen untuk membuat minyak esensial, yang digunakan untuk membersihkan selubung bagian luar Kabah di Masjidil Haram.
Berkeranjang-keranjang bunga mawar yang telah dipanen kemudian dibawa ke gudang untuk ditimbang sebelum mulai diproses
“Sejak kehadiran pabrik ini di Taif, satu komite dari Masjidil Haram membawa sedikit untuk Kabah dan kemudian mulai memesan minyak wangi mawar dalam jumlah besar untuk mengharumkan selubung Kabah, untuk menyemprotkannya dan mencucinya secara teratur,” lanjutnya.
(Baca juga: Penembakan di Toko Eceran, 1 Orang Tewas, Pelaku Masih Buron)