Aksi kekerasan hari Senin itu terjadi setelah memuncaknya ketegangan dan konfrontasi antara tentara Palestia dan Israel di Yerusalem, yang sebagian besar dipicu oleh rencana Israel mengusir keluarga-keluarga Palestina dari permukiman di timur Yerusalem. Israel menganggap seluruh wilayah Yerusalem adalah ibu kota penuh. Sementara Palestina menginginkan wilayah Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka kelak.
Sebagian Korban di Palestina adalah Anak-anak
Rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza dengan cepat terisi penuh pada hari kedua pertempuran lintas perbatasan antara Israel dan Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza hari Selasa (11/5) mengatakan sedikitnya 28 orang – termasuk 10 anak-anak dan seorang perempuan – tewas dalam serangan Israel. Sementara 152 lainnya luka-luka, termasuk Yazan Zaharna yang berusia 9 tahun yang perutnya terkena pecahan roket dan Mohammad Shaban yang berusia 6 tahun dan terkena pecahan peluru di sekitar mata.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pihaknya mengamati dengan seksama situasi di Israel dan bahwa pemerintahan Biden memiliki keprihatinan serius dengan meningkatnya aksi kekerasan di wilayah itu.
(Arief Setyadi )