Sementara di berbagai kota dunia, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dalam protes pro-Palestina di banyak kota dunia, termasuk Bangladesh, Yordania, Kosovo dan Turki.
Namun di Eropa, protes diwarnai slogan anti-Semistisme.
Rencana protes pro-Palestina di Paris dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan bentrokan.
Di Jerman, juru bicara kanselir Angela Merkel memperingatkan Jumat (14/05) bahwa demonstrasi anti-Yahudi tak akan dibiarkan setelah pengunjuk rasa membakar bendera Israel.
Sementara itu di Amerika Serikat, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina Rashida Tlaib sambil menahan tangis mengkritik dukungan "tak bersyarat" Amerika bagi Israel dalam pidato emosional.
Rashida mengatakan dukungan seperti itu "menyebabkan dihapuskannya kehidupan rakyat Palestina."
Penasehat senior Netanyahu mengatakan kepada BBC, seruan internasional untuk menahan diri tak tepat.
Mark Regev mengatakan Hamas yang memulai konflik dan Israel harus memberikan mereka ganjaran.
"Tak ada penyelesaian cepat dan bila dimulai gencatan senajta awal, akan mulai dari titik awal lag dalam sebulan mulai sekarang. Hamas menembak roket ke Israel dan kami membalas. Jawaban itu bukan solusi dan hanya akan memperpanjang masalah," kata Regev.
"Kami tak ingin konflik ini, namun kini telah dimulai, dan harus diakhiri dengan periode tenang dan itu hanya bisa dicapai dengan Israel membalas Hamas - struktur militer mereka, komando dan kendali mereka," tambahnya.
Hamas mengatakan akan terus melanjutkan serangan roket dengan mengatakan menghantam kota seperti Tel Aviv lebih mudah dibandingkan meneguk air minum.