INDRAMAYU – Kementan (Kementerian Pertanian) terus memperbaiki irigasi pertanian melalui program RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier) . Kali ini program tersebut disalurkan untuk Kelompok Tani Sumber Waras I di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Program dengan anggaran Rp73,7 juta meningkatkan produktivitas petani di Desa Pawidean Kecamatan Jatibarang.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani. Dalam pertanian, kata Mentan SYL, pasokan air harus selalu tersedia. Oleh karena itu, Mentan SYL menilai manajemen air menjadi sangat penting untuk selalu diperhatikan. Ia melanjutkan, Kementan memiliki sejumlah kegiatan guna mendukung manajemen air, salah satunya program RJIT.
“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, di mana irigasi cacing yang ada sehingga bisa tiga kali (panen),” kata SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, kata Ali, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi.
“Akibatnya, efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang. Dengan begitu, produktivitas juga akan terganggu. Di sinilah pentingnya water management,” ucap Ali.
BACA JUGA: Guna Peningkatan Produksi Pangan, Tahun Ini Gianyar Perbaiki 20 Irigasi Tersier
Lewat kegiatan ini, Ali menjelaskan jika Ditjen PSP Kementan ingin meningkatkan kondisi infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi.