“Kereta yang satu melaju pada kecepatan 20 kilometer per jam, sedangkan kereta lain berkecepatan sekitar 40 kilometer per jam saat bertabrakan. Tabrakan menyebabkan hentakan kuat yang melontarkan sejumlah penumpang dari kursi mereka,” ujar Wee Ka Siong, kepada media setempat.
Kereta kosong itu dikemudikan masinis dan sedang diuji setelah perbaikan, sementara kereta sarat penumpang tanpa masinis dan dioperasikan otomatis oleh pusat operasi. Otoritas layanan kereta metro menyebutkan, tidak ada tanda-tanda kesalahan sistem. Diduga kecelakaan terjadi karena kesalahan komunikasi antara masinis dan pusat pengendali jaringan kereta.
(Baca juga: Covid-19 Kembali Merebak, Bandara Singapura Perketat Aturan)
Kereta bawah tanah Malaysia diperkirakan mengangkut lebih dari 350.000 penumpang setiap hari. Semasa pandemi Covid-19, jumlah penumpang menurun karena pembatasan sosial untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
(Susi Susanti)