Penumpang lainnya, yang menyebut dirinya bernama Mantas, memaparkan kepada kantor berita Reuters jika pada saat pilot mengumumkan pesawat berbelok ke Minsk, Protasevich berdiri dan membuka kabin di atas kepala dan mengambil kopernya.
"[Dia] mengambil koper, dan berusaha untuk memisahkan barang bawaannya, seperti komputer yang ia titipkan kepada pacarnya," terangnya.
"Menurut saya, ia telah melakukan kesalahan. Saat itu ada banyak orang untuk menitipkan barang bawaannya, termasuk kepada saya, dan bukan kepada pacarnya, yang saya pikir juga ikut ditangkap,” jelasnya.
Mantas menambahkan dia menyaksikan petugas keamanan di Bandara Minsk menggunakan anjing pelacak untuk mencari koper milik Protasevich.
Sementara itu, satu penumpang lainnya yang enggan disebut namanya, mengatakan para petugas menggunakan kekuatan fisik saat menangkap jurnalis Protasevich, yang tampak "sangat ketakutan".
"Saya melihat langsung ke arah matanya, dia tampak sangat sedih,” ujar ungkap salah satu penumpang.
Penumpang bernama Edvinas Dimsa, 37, mengatakan kepada AFP bahwa sangat jelas sekali saat itu Protasevich "sangat ketakutan".
"Kalau saja ada jendela yang terbuka, ia mungkin akan melompat keluar,” ujarnya.
Penumpang lainnya mengatakan kepada media di Lithuania, walau Protasevich relatif tenang, dia tampak gemetar ketika meninggalkan pesawat sembari dikawal petugas keamanan "sepanjang waktu"
"Kami bertanya kepadanya, apa yang terjadi... dia menjawab: 'hukuman mati sudah menunggu saya di sini,” terangnya.
Saksi lainnya menggambarkan bagaimana Protasevich segera menunjukkan dirinya kepada petugas, yang kemudian tampak menyita paspornya.