JAKARTA - Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Rita Ningsih mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan platform baru Jakarta Sadar Sampah. Tujuannya bahwa ibukota DKI Jakara dalam pengelolaan sampah berpegang pada kolaborasi.
"Gotong royong. Tujuannya menyadarkan warga DKI Jakarta agar sadar lingkungan. Sampah memiliki value ekonomi jika dikelola dengan baik," kata Rita.
Menurut Rita, pengelolaan sampah di DKI Jakarta untuk nilai ekonomis adalah dengan bank sampah. Bank sampah adalah sarana yang bsia digunakan masyarakat untuk membawa sampah yang sudah dipilah bernilai ekonomi.
"Dari empat jenis sampah, ada dua sampah yang punya nilai ekonomi di mana sampah anorganik bisa dibawa ke bank sampah. Untuk yang mudah terurai bisa diolah menjadi kompos melalui Magot atau resapan biopori," tuturnya.
Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Anies Luncurkan Jakarta Sadar Sampah
Saat ini, sampah yang masuk ke TPST Bantargebang sebanyak 7.702 ton per hari dan sampah dari permukiman sebesar 60,5%.
Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2019 mencatat Indonesia memproduksi 67,8 juta ton dalam setahun. Sampah tersebut sebagian kecil dimanfaatkan, tetapi ada sebagian besar yang dibuang.