Kisah Medlar, Buah Abad Pertengahan dengan Nama 'Vulgar' yang Terlupakan Zaman

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 28 Juni 2021 06:35 WIB
Buah medlar (Foto: Shutterstock)
Share :

EROPA - Orang-orang Eropa di abad pertengahan tergila-gila dengan buah aneh yang hanya bisa dimakan ketika sudah busuk. Lalu suatu ketika, buah itu terlupakan begitu saja. Apa yang terjadi?

Pada 2011, arkeolog menemukan sesuatu yang tak biasa di sebuah kloset peninggalan zaman Romawi.

Tim ini tengah melakukan penggalian di desa kuno bernama Tasgetium (sekarang Eschenz, Swiss), yang dahulu dipimpin oleh seorang raja Celtic, dengan tanah pemberian pribadi dari Julius Caesar.

Desa ini dibangun di tepi Sungai Rhine, di sepanjang rute perdagangan penting kala itu — dan sebagai hasilnya, sisa-sisa seluruh desa terendam air sungai sejak saat itu.

Apa yang seharusnya telah membusuk berabad-abad lalu, ditemukan dalam keadaan awet, terlindungi oleh kurangnya oksigen di tengah kelembaban rawa.

Dan situlah, tergeletak di antara sisa-sisa makanan yang sudah kita kenal seperti buah prem, ceri, persik, dan kenari di sebuah lubang pembuangan kuno, para arkeolog menemukan 19 biji berukuran besar yang tampak aneh.

(Baca juga: Pria Ini Terjerat Pernikahan Palsu, Rugi Rp3,6 Miliar)

Meskipun ke-19 belas biji ini, katakanlah, "disetor" nyaris 2.000 tahun lalu, mereka nyaris tampak masih segar, seperti baru ditemukan kemarin. Tapi, buah yang mereka temukan ini sangat tidak awam, para botanis profesional pun kebingungan.

Nama yang sopan dan dapat diterima secara sosial - dan hingga saat ini dipakai - untuk buah ini adalah medlar. Namun sekitar 900 tahun lamanya, buah ini punya julukan vulgar: "pantat terbuka".

Nama ini mengacu pada penampilan "calyx" atau bagian kelopaknya yang besar dan mekar.

Nama-nama lain yang dipakai untuk merujuk buah medlar sendiri sangat tidak menyanjung. Di Prancis, dia dikenal sebagai "la partie postérieure de ce quadrupede" (bagian belakang hewan berkaki empat), "cu d'singe" (pantat monyet), "cu d'ane" (bokong keledai) dan cul de chien (pantat anjing)… Yah, semacam itulah.

(Baca juga: Dokumen Rahasia Teronggok di Halte Bus, Bahas Rute Kapal Perang dan Militer)

Meski begitu, orang-orang Eropa di abad pertengahan sangat tergila-gila pada buah ini.

Catatan pertama keberadaan buah medlar terdapat pada sebuah fragmen dari puisi Yunani dari abad ke-7 SM. Diperkirakan, buah itu kemudian sampai ke tangan orang-orang Romawi, yang lalu membawanya ke selatan Prancis dan Inggris.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya