Sehingga, usaha peti mati ini sudah berjalan tiga generasi. Disampaikan Purwaningtyas, usaha peti mati ini sebelumnya berlokasi Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dan baru tiga tahun terakhir dipindahkan ke kawasan Jalan Trunojoyo, Kelurahan Magersari, Kecamatan Magersari.
Dalam bisnis peti mati , dirinya tak melulu menonjolkan soal harga. Kendati jumlah permintaan meningkat selama pamdemi Covid-19, Purwaningtyas tak pernah menaikkan harga jual. Baginyam menjual peti mati sama saja membantu orang susah. Apalagi, kematian merupakan musibah.
Buat bantu sesama , juga bantu pekerja saya. Gini kalau ditinggal mati oleh keluarga kan sudah susah dan sedih, masak kita juga tega mempermainkan harga apa lagi menaikkan. Masak ya bersyukur banyak orang mati," terang Purwaningtyas
Buat bantu sesama , juga bantu pekerja saya. Gini kalau ditinggal mati oleh keluarga kan sudah susah dan sedih, masak kita juga tega mempermainkan harga apa lagi menaikkan. Masak ya bersyukur banyak orang mati," tandasnya.
(Fahmi Firdaus )