MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (1/7/2021) mengatakan bahwa pihaknya khawatir akan peningkatan cepat kekuatan nuklir China dan meminta Beijing untuk terlibat dengannya "dalam langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata yang tidak stabil."
Berbicara pada konferensi pers reguler, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan bahwa China semakin sulit menyembunyikan peningkatan senjata nuklirnya. Dia juga mengatakan bahwa peningkatan itu tampaknya meningkat dari strategi nukir yang didasarkan pada pencegahan minimal (minimal deterrence).
BACA JUGA: Laporan Terbaru Klaim Senjata Nuklir China Jauh Lampaui Perkiraan AS
Price menanggapi pertanyaan tentang laporan di Washington Post yang mengatakan China telah mulai membangun lebih dari 100 silo rudal baru di daerah gurun di bagian barat negara itu.
"Laporan-laporan ini dan perkembangan lainnya menunjukkan bahwa persenjataan nuklir RRC akan tumbuh lebih cepat, dan ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang mungkin diantisipasi sebelumnya," kata Price, menggunakan akronim untuk Republik Rakyat China, sebagaimana dilansir Reuters.
"Penumpukan ini mengkhawatirkan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat RRC. Dan bagi kami, ini memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," katanya.
"Kami mendorong Beijing untuk terlibat dengan kami dalam langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko destabilisasi perlombaan senjata, berpotensi menyebabkan ketegangan yang mendestabilisasi."
BACA JUGA: Pentagon: China Akan Gandakan Senjata Nuklirnya Dekade Mendatang
Laporan Washington Post mengutip gambar dan analisis satelit komersial dari James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.
Dikatakan 119 lokasi konstruksi yang hampir identik berisi fitur yang mencerminkan fasilitas peluncuran yang ada untuk gudang rudal balistik berhulu ledak nuklir China yang ada.
Dalam laporan pada 2020 kepada Kongres, Pentagon memperkirakan China memiliki sekitar 200-an persediaan hulu ledak nuklir China. Laporan itu mengatakan bahwa jumlah tersebut diproyeksikan bertambah setidaknya dua kali lipat ketika Beijing memperluas dan memodernisasi pasukannya.