WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Kamis (15/7) meluncurkan program anti-kemiskinan terbesar AS dalam setengah abad, untuk pertama kalinya mengirimkan pembayaran bulanan guna membantu sebagian besar orang tua merawat anak-anak mereka.
Departemen Keuangan mengatakan uang itu akan dikirim ke rekening bank sekitar 39 juta rumah tangga yang mencakup 88 persen anak-anak di AS dan secara keseluruhan mewakili sekitar 60 juta anak. Di bawah program ini, keluarga-keluarga akan menerima hingga USD300 (Rp4,3 juta) per bulan untuk setiap anak di bawah usia enam tahun dan tunjangan bulanan USD250 (Rp3,6 juta) untuk setiap anak berusia enam tahun ke atas.
Untuk saat ini, pembayaran akan diperpanjang selama enam bulan, hingga akhir 2021, meskipun Biden dan rekan-rekannya dari Partai Demokrat di Kongres berharap untuk memperpanjang tunjangan ini sebagai bagian dari paket langkah-langkah jaring pengaman sosial yang ingin mereka terapkan. Program ini mendapat tentangan dari anggota Partai Republik di kongres. Jika diperpanjang, program ini diperkirakan akan menelan biaya sekitar USD120 miliar (Rp1.739 triliun) per tahun.
(Baca juga: nfluencer Instagram Tewas Jatuh Terpeleset dari Air Terjun Saat Selfie)
Partai Republik mengatakan inisiatif Biden terlalu mahal dan menolak seruannya untuk menaikkan pajak pada perusahaan dan orang Amerika terkaya untuk membiayainya
Pejabat Gedung Putih mengatakan tunjangan itu bisa mengangkat jutaan keluarga keluar dari kemiskinan dan meningkatkan gizi dan kesehatan mental anak-anak. Beberapa sejarawan membandingkannya dengan tunjangan yang diberikan pada 1960-an di bawah program Perang Melawan Kemiskinan Presiden Lyndon Johnson.
(Baca juga: WHO Desak China Terbuka soal Asal-usul Covid-19)