Tetapi para pengecam anggaran baru ini mengatakan sebagian tunjangan itu bisa dikikis oleh kenaikan harga konsumen AS, yang menurut pemerintah naik dengan kecepatan tahunan 5,4% pada bulan Juni. Pembuat kebijakan keuangan mengatakan tingkat inflasi AS bisa tetap tinggi selama berbulan-bulan sebelum kembali turun, sementara ekonomi terbesar dunia ini pulih dari pandemi virus corona.
Sebagian ekonom mengatakan dana yang dipompa ke ekonomi AS bisa membantu memicu pemulihan yang terlalu cepat, yang mengarah pada kenaikan harga konsumen lebih lanjut.
Berdasarkan tunjangan tersebut, bagian dari paket stimulus yang disahkan oleh Demokrat pada bulan Maret, keringanan pajak untuk pembayar pajak dengan anak-anak, berkurang untuk individu dengan pendapatan kotor lebih dari USD75.000 (Rp1 miliar), serta untuk pasangan yang berpenghasilan lebih dari USD150.000 (Rp2 miliar), dan tanpa keringanan pajak sama sekali untuk yang berpenghasilan lebih tinggi.
Keluarga-keluarga AS yang paling miskin berhak menerima tunjangan itu sepenuhnya. Sebelumnya, di bawah kode pajak A.S., keluarga-keluarga dikecualikan dari potongan pajak untuk anak-anak mereka jika mereka tidak memperoleh cukup pendapatan untuk menutup tunjangan pajak.
Tetapi beberapa keluarga termiskin di AS tidak pernah mengajukan pengembalian pajak penghasilan, yang berarti badan pengelola pajak AS, Internal Revenue Service, bisa kesulitan menemukan mereka untuk mengirimi mereka tunjangan baru ini. Gedung Putih mengatakan sedang bekerja untuk mengatasi masalah tersebut.
(Susi Susanti)