BEIRUT – Sejumlah kebakaran yang terjadi di Lebanon utara telah menghancurkan hutan pinus dan banyak desa di wilayah tersebut. Kobaran api telah memaksa beberapa warga untuk meninggalkan rumah mereka, sementara setidaknya satu petugas pemadam kebakaran tewas dalam memadamkan api.
Cuaca panas dan angin kencang telah melanda provinsi utara Akkar di negara itu, memicu beberapa kebakaran hutan. Pada Rabu (28/7/2021), kebakaran besar terjadi di dekat Kota Qoubayat, pemukiman Kristen terbesar di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Miliarder Najib Mikati Ditunjuk Sebagai PM Baru Lebanon
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan api menyebar dengan sangat cepat melintasi pegunungan berhutan, melahap hutan pinus Lebanon yang ikonik. Api dengan cepat mendekati kota, serta desa-desa lain di daerah itu.
Api telah memaksa banyak orang untuk meninggalkan rumah mereka, bahkan berlari menembus lanskap yang terbakar dalam upaya menyelamatkan nyawa, barang-barang, dan ternak mereka.
BACA JUGA: Bank Dunia: Krisis Lebanon Adalah yang Terburuk di Dunia Sejak 1850-an
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan api terbuka mendekati daerah pemukiman, dengan dinding api terlihat dalam beberapa puluh meter dari rumah.
Petugas pemadam kebakaran, serta militer negara, telah dikirim ke daerah tersebut untuk memerangi api. Setidaknya satu petugas pemadam kebakaran sukarelawan tewas dalam upaya itu setelah menderita cedera di kepala, menurut laporan kantor berita Lebanon yang dilansir RT.
[PSA] Forest fires broke out earlier today in al-Qoubaiyat, north Lebanon, and continue to spread, seemingly inching toward residential areas. In a widely circulated video, people can be seen trying to flee. pic.twitter.com/hyS5sEKJXy
— مصدر عام | The Public Source (@ThePublicSource) July 28, 2021
Presiden Michel Aoun telah menugaskan panglima militer dan pertahanan sipil untuk mencari bantuan dari negara tetangga Siprus. Pada tahun-tahun sebelumnya, negara kepulauan itu berulang kali mengirimkan helikopter pemadam kebakaran jika kebakaran hutan di Lebanon tak terkendali.
(Rahman Asmardika)