Selanjutnya BPBD Kabupaten Ogan Ilir berkoodinasi dengan aparat kecamatan setempat Bersama warga untuk melakukan pendataan pada area terdampak. BPBD Kabupaten Ogan Ilir sampai saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.
Upaya mematikan api di lahan gambut tersebut, Satgas Darat menggunakan peralatan dan perlengkapan pemadaman. Adapun peralatan yang digunakan meliputi satu unit motor dengan pompa pemadam, dua kendaraan R4 tangki, empat unit mesin pompa pemadam, kendaraan pemadam Manggala Agni serta jet shutter dan sprayer. Sedangkan pengeboman air, Satgas Udara menggunakan tiga helikopter water-bombing.
(Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumsel, Begini Kondisi 50 Gajah di Kawasan Konservasi)
Sementara itu, berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Ogan Ilir memiliki potensi bahaya karhutla pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 16 kecamatan. Sedangkan pada analisis tingkat kemudahan terbakar pada lapisan atas permukaan tanah, lahan di wilayah Ogan Ilir termasuk mudah terbakar pada awal Agustus 2021 ini.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih waspada dan siap siaga dalam membantu pencegahan dini karhutla di wilayahnya. Pencegahan sejak dini karhutla lebih baik dibandingkan titik api telah menyebar sehingga sulit untuk dipadamkan, khususnya di lahan gambut.
(Susi Susanti)