"Teknologi yang sudah sering dipakai itu menggunakan sistem katalis air yang sebenarnya kurang menarik," kata Prof Ramani Narayan dari Michigan State University.
Langkah mengurai sampah plastik yang paling mungkin menunju komersialisasi adalah Carbios.
Perusahaan Prancis ini menggunakan versi rekayasa enzim yang awalnya ditemukan dalam tumpukan kompos untuk mengurai PET.
Setelah bekerja sama dengan sejumlah produsen besar seperti L'Oreal dan Nestle, perusahaan tersebut baru-baru ini mengumumkan telah memproduksi botol plastik PET pertama yang ramah-makanan (food grade) pertama di dunia, yang bahan bakunya terbuat dari plastik daur ulang.
Dan tidak seperti kebanyakan cara daur ulang, teknik enzim yang digunakan dapat juga dipakai pada PET berwarna.
"Dengan cara tradisional seperti daur ulang mekanis untuk membuat produk akhir menjadi botol transparan, maka Anda memerlukan botol transparan juga sebagai bahan daur ulangnya," kata wakil kepala eksekutif Martin Stephan.
"Dengan teknologi yang kami miliki, segala jenis (warna) limbah PET bisa didaur ulang menjadi produk PET lagi,” ujarnya.
Bagaimana pun, botol plastik yang diproduksi dengan proses ini kebanyakan dua kali lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan petrokimia.
Namun demikian, Stephan mengatakan teknologi tersebut memiliki potensi untuk menyaingi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi botol secara tradisional.