Amnesty International: Tentara Ethiopia Perkosa Puluhan Wanita

Agregasi VOA, Jurnalis
Kamis 12 Agustus 2021 07:50 WIB
Wanita Tigray
Share :

TIGRAY — Laporan Amnesty International yang dirilis pekan ini menunjukkan kesaksian puluhan perempuan atas serangan seksual yang mengejutkan oleh tentara Ethiopia dan pasukan sekutu dalam konflik di Tigray. Seorang peneliti menyebut kekerasan itu “keji,” dan bahwa hal itu dilakukan untuk “merendahkan” perempuan Tigray.

Laporan itu secara tegas mengatakan pemerkosaan itu dimaksudkan untuk mempermalukan perempuan dan kelompok etnis Tigrayan mereka.

Laporan itu mencatat lebih dari 1.200 kasus kekerasan seksual yang didokumentasikan oleh pusat kesehatan di Tigray antara bulan Februari dan April saja. Tidak ada yang tahu jumlah korban sebenarnya dalam konflik selama sembilan bulan itu karena sebagian besar fasilitas kesehatan di wilayah berpenduduk enam juta jiwa itu dijarah atau dihancurkan. Amnesty International mengatakan angka-angka itu kemungkinan hanya “sebagian kecil” dari yang sesungguhnya.

(Baca juga: Hari Gajah Sedunia, Bagaimana Gajah Liar dan Manusia Hidup Berdampingan?)

Secara khusus Amnesty International mewawancarai kembali 63 perempuan, bersama petugas kesehatan yang mendampingi mereka. Puluhan perempuan menggambarkan bagaimana mereka ditahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu dan diperkosa beberapa kali oleh sejumlah laki-laki. Sebagian mengatakan mereka diperkosa di depan anggota keluarga mereka. Lima perempuan mengatakan ketika diserang, mereka sedang hamil.

Fisseha Tekle, salah seorang peneliti Amnesty International untuk negara di Tanduk Afrika itu mengatakan korban ditahan selama lebih dari 24 jam, dan dalam beberapa kasus selama berminggu-minggu, sementara mereka diperkosa tentara. Tentara juga melakukan tindakan brutal terhadap para penyintas perkosaan itu.

(Baca juga: Tentara Bayaran Wagner, Misteri Tablet dan 'Daftar Belanja' Militer Ungkap Keterlibatan Pasukan Rahasia Rusia)

“Mereka dipukuli, dihina dengan kata-kata yang merendahkan. Ini menunjukkan bahwa kejahatan seksual itu digunakan untuk merendahkan martabah perempuan Tigray dalam konflik ini,” terangnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya