UNTUNG Surapati merupakan sebuah legenda. Kisah hidupnya adalah ikonik tentang heroisme. Sikap heroisme dan militansinya melawan penjajahan Belanda inilah, membuat namanya terangkat jadi tokoh legendaris.
Kata ‘Surapati’, baik dalam bahasa Jawa Kuno maupun Jawa Baru, memiliki makna ‘raja dewa’. Bahkan, untuk mengabadikan nama legendaris ini, Taman Burgemeester Bisschopplein di Menteng-Jakarta pascakemerdekaan Indonesia diubah namanya menjadi Taman Surapati.
BACA JUGA: Tumpes Kelor, Cara Keji Belanda Bantai Keturunan Untung Surapati di Jawa Timur
Tidak hanya bagi masyarakat Jawa, baik kalangan kawula maupun priayi, namanya juga sangat populer di Kalimantan, Maluku, dan Sunda. Demikian dilansir dari Indonesia.go.id.
Merujuk Ferdinand Wiggers dalam Nyai Isah dan Cerita lainnya mencatat, sejak abad ke-19 nama Surapati telah menjadi ikon dan simbol perlawanan melawan kolonialisme Belanda di tengah-tengah masyarakat itu.
BACA JUGA: Kisah Tewasnya Untung Surapati di Pangkuan Anaknya Sendiri yang Jadi Mata-Mata VOC
Tercatat sejarah, di Kalimantan pernah ada seorang pemberontak yang saat melawan Belanda menggunakan nama Surapati. Juga di Maluku terdapat puak yang menggunakan nama Soripatty.
Bahkan hingga memasuki abad ke-20, di Sukabumi terbit majalah berbahasa Sunda yang bernama Soerapati, sedangkan "verantwoordelijk redactur"-nya juga menamakan diri Oentoeng.