Kekerasan yang berpusat di perbatasan Mali, Niger dan Burkina Daso, telah menewaskan ribuan warga sipil dan membuat jutaan orang mengungsi sejak 2018.
Pada Senin (16/8) kelompok bersenjata menewaskan 37 warga sipil, termasuk 14 anak, dalam serangan di sebuah desa di Niger. Sementara itu, serangan di Mali pada Kamis (19/8) menyebabkan 15 tentara tewas.
Sahel menjadi kacau akibat pengambilalihan oleh anggota yang terkait al Qaeda pada 2012 di Mali utara.
Setahun kemudian Prancis melakukan intervensi untuk memukul mundur mereka. Namun, kelompok ekstremis bersenjata sudah berkumpul kembali dan memperluas operasinya, sehingga membuat wilayah Sahel yang luas tak terkendalikan.
(Susi Susanti)