WNI di Afghanistan: Semua Turun ke Jalan Ingin Kabur Tapi Mau Melarikan Diri Kemana?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 20 Agustus 2021 08:01 WIB
Warga Afghanistan mencoba melarikan diri dengan berdesakan memasuki bandara (Foto: Reuters)
Share :

AFGHANISTAN - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Kabul bercerita tentang apa yang ia saksikan saat Taliban menguasai ibu kota Afghanistan, kondisi yang ia sebut "terjadi kepanikan dan ketakutan".

Taliban menyatakan akan membentuk pemerintahan baru di tengah gelombang evakuasi warga negara barat. Indonesia sendiri dengan setidaknya 15 WNI di sana, belum memastikan waktu dan rencana jelas evakuasi warga.

Begitu pun dengan posisi politik Indonesia, Kementerian Luar Negeri menyatakan 'prosesnya masih sangat cair' dan masih akan menunggu perkembangan di Afghanistan.

Peneliti Politik Timur Tengah dari LIPI, Nostalgiawan Wahyudhi menilai langkah itu sudah tepat dengan tak gegabah mengakui maupun sebaliknya, menolak pemerintahan baru bentukan Taliban.

Kesaksian seorang WNI yang tak ingin namanya disebut demi alasan keamanan menggambarkan suasana di Ibukota Afghanistan, Kabul pada Minggu (15/08) sebagai sebuah situasi 'belingsatan'. Manusia berhamburan di jalanan, pengendara mobil sudah tak lagi mengikuti aturan.

(Baca juga: Taliban Berkuasa, Apakah Afghanistan Akan Menjadi 'Tempat Berlindung bagi Pelaku Teror'?)

Ia ingat betul, maklumat siaga 1 yang dikeluarkan pihak keamanan terbit sebelum jam makan siang, sekitar pukul 10 pagi. Dalam beberapa menit, Kota Kabul penuh kendaraan hingga tak bisa bergerak.

"Kami mau langsung balik [pulang] itu, di jalan-jalan sudah belingsatan semuanya, mobil sudah ngebut sekencang-kencangnya nggak ngikutinarus jalan," cerita dia kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan, melalui sambungan telepon.

"Orang di jalan dengan berbagai macam buntelan yang mereka bawa," lanjutnya.

(Baca juga: Taliban Serukan Persatuan, Warga Lakukan Aksi Protes Anti-Taliban)

Sebelum hari penguasaan oleh Taliban tersebut tiba, ia menuturkan kekacauan terendus beberapa hari sebelumnya. Antrean warga mengular di sejumlah mesin ATM, juga di bank-bank. Warga beramai-ramai menarik uang dari rekening masing-masing.

"Beberapa tempat penjualan bahan pokok atau sembako banyak yang tutup, harga juga naik," terangnya menceritakan kondisi di Kabul.

"Saya 15 [Agustus] pagi masih berangkat bekerja dan melihat situasi di jalan yang luar biasa dari apa-apa yang saya pernah lihat di tahun-tahun sebelumnya, atau selama Juli," ungkap dia lagi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya