Meski sebagian besar jemaat Sakara enggan membiarkan pemimpin mereka melakukan aksi gila itu, apalagi membantu, pada akhirnya ada tiga orang yang bersedia. Salah satu jemaat yang bersedia membantu Sakara dalam penguburannya telah menyerahkan diri kepada polisi, sementara dua lainnya masih diburu.
Aksi bombastis oleh para pemimpin agama di Afrika bukan hal yang baru terdengar.
Beberapa waktu lalu seorang pendeta yang mengaku bisa menyembuhkan jemaatnya dengan semprotan serangga. Bahkan ada juga yang mengaku bisa membangkitkan orang yang sudah mati.
Namun, kali ini aksi Sakara meninggalkan korban jiwa. Pendeta muda itu tewas meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan jemaat yang bingung.
(Rahman Asmardika)