Hujan Tak Turun Selama Empat Tahun, Madagaskar Terancam Bencana Kelaparan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 25 Agustus 2021 10:33 WIB
Foto: WFP/Tsiory Andriantsoarana.
Share :

NEW YORK - Madagaskar terancam mengalami "kelaparan akibat perubahan iklim" pertama di dunia, demikian menurut PBB. Organisasi negara-negara dunia itu mengatakan bahwa puluhan ribu orang di Madagaskar sudah menderita kelaparan pada tingkat ‘bencana’ setelah empat tahun hujan tak turun di negara itu.

Kekeringan terburuk dalam empat dekade itu telah menghancurkan komunitas pertanian yang terisolasi di Madagaskar. Situasi ini membuat keluarga di Madagaskar mengais serangga untuk bertahan hidup.

BACA JUGA: Laporan Perubahan Iklim Dirilis, Sekjen PBB Sebut 'Kode Merah untuk Umat Manusia'

"Ini adalah kondisi seperti kelaparan dan didorong oleh iklim bukan konflik," kata Shelley Thakral dari Program Pangan Dunia PBB (WFP) sebagaimana dilansir BBC.

PBB memperkirakan bahwa 30.000 orang saat ini mengalami tingkat kerawanan pangan tingkat lima, yang tertinggi yang diakui secara internasional. Selain itu ada kekhawatiran jumlah orang yang terdampak dapat meningkat tajam ketika Madagaskar memasuki "musim paceklik" tradisional sebelum panen.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang ini tidak melakukan apa pun untuk berkontribusi pada perubahan iklim. Mereka tidak membakar bahan bakar fosil... namun mereka menanggung beban perubahan iklim," kata Thakral.

Di desa terpencil Fandiova, di Distrik Amboasary, sebuah keluarga baru-baru ini menunjukkan belalang yang mereka makan kepada tim WFP yang berkunjung.

BACA JUGA: PBB: 350 Ribu Orang di Tigray, Ethiopia, Terancam Bencana Kelaparan

“Saya membersihkan serangga sebaik mungkin, tetapi hampir tidak ada air,” kata Tamaria, ibu empat anak.

"Anak-anak saya dan saya telah makan ini setiap hari selama delapan bulan karena kami tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan dan tidak ada hujan untuk memungkinkan kami memanen apa yang telah kami tabur," tambahnya.

"Hari ini kami sama sekali tidak punya apa-apa untuk dimakan kecuali daun kaktus," kata Bole, ibu tiga anak, duduk di tanah yang kering.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya