Taliban Tidak Izinkan Warga Tinggalkan Afghanistan, Peringatkan AS Patuhi Tenggat Waktu Evakuasi

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 25 Agustus 2021 11:22 WIB
Evakuasi warga dari Afghanistan (Foto: Reuters)
Share :

“Harapan kami yang juga sudah kami sampaikan kepada Taliban, mereka harus bisa sampai ke bandara,” ungkapnya.

Kebanyakan dari mereka yang melarikan diri dari negara itu sejak Taliban mengambil alih adalah orang-orang terpelajar, terutama wanita. Terakhir kali Taliban memerintah, wanita dilarang bekerja dan dilarang bersekolah.

Para pengamat tetap meragukan janji Taliban tersebut di tengah laporan pelanggaran hak asasi manusia dan kekhawatiran bahwa situasinya akan semakin memburuk setelah sebagian besar komunitas internasional meninggalkan negara itu.

Sementara itu, para pemimpin G7 bertemu pada Selasa (24/8) dalam forum internasional pertama sejak Taliban menggulingkan pemerintah Afghanistan yang didukung internasional lebih dari seminggu yang lalu.

Mereka telah meminta Taliban untuk menjamin perjalanan yang aman bagi semua orang yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah 31 Agustus. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menggambarkan ini sebagai "kondisi nomor satu" G7 untuk Taliban.

"Syarat nomor satu yang kami tetapkan sebagai G7 adalah bahwa mereka harus menjamin jalan melalui - hingga 31 Agustus dan seterusnya - perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin keluar," terangnya setelah pertemuan virtual G7.

Biden telah meminta rencana darurat jika tenggat waktu penarikan AS molor, meskipun operasi berjalan sesuai jadwal untuk saat ini.

"Semakin cepat kita dapat menyelesaikan lebih baik. Setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kita, tetapi penyelesaian pada 31 Agustus tergantung pada Taliban yang terus bekerja sama dan mengizinkan akses ke bandara bagi mereka yang kita angkut, dan tidak mengganggu operasi kami," urai Biden saat konferensi pers pada Selasa (24/8).

"Selain itu, saya telah meminta Pentagon dan Departemen Luar Negeri untuk rencana darurat untuk menyesuaikan jadwal jika diperlukan," ujarnya.

Biden telah menghadapi tekanan yang meningkat dari sekutu utama AS, termasuk Inggris dan Prancis, untuk memperpanjang tenggat waktu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya