Korban Tewas Serangan Bom di Bandara Kabul Bertambah Jadi 85 Orang

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 27 Agustus 2021 14:46 WIB
Jasad bergelimpangan akibat ledakan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. (Foto: Reuters)
Share :

KABUL – Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan telah bertambah menjadi 85 orang pada Jumat (27/8/2021). Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Taliban yang berjaga di sekitar bandara bersiaga untuk menghadapi kemungkinan serangan lanjutan. 

Dua ledakan yang mengguncang daerah di luar bandara pada Kamis (26/8/2021) malam di saat updaya evakuasi di dalam bandara sedang berlangsung. Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara.

BACA JUGA: Serangan Bom di Bandara Kabul, 28 Anggota Taliban Dilaporkan Tewas 

Seorang pejabat kesehatan dan seorang pejabat Taliban mengatakan jumlah korban tewas dari Afghanistan telah meningkat menjadi 72 orang, termasuk 28 anggota Taliban. Sementara 13 tentara AS juga dilaporkan tewas akibat ledakan, menjadikan total korban meninggal menjadi 85 orang.

Kelompok ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom di bandara Kabul tersebut, mengatakan bahwa mereka menargetkan “penerjemah dan kolaborator tentara AS”. Militer AS telah bersumpah akan melakukan pembalasan atas jatuhnya korban di pihak mereka.

BACA JUGA: Serangan Bom Diperkirakan Berlanjut, Taliban Diminta Menjaga Keamanan

Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Frank McKenzie mengatakan para komandan AS waspada terhadap lebih banyak serangan oleh ISIS, termasuk kemungkinan roket atau bom mobil yang menargetkan bandara.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," katanya sebagaimana dilansir Reuters, menambahkan bahwa beberapa intelijen sedang dibagikan dengan Taliban dan bahwa dia percaya beberapa serangan telah berhasil digagalkan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya