Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan pekan lalu bahwa Biden harus "melupakan tentang 31 Agustus" dan mengirim pasukan ke luar batas bandara Kabul untuk memastikan lebih banyak orang dievakuasi. Perwakilan Demokrat Elissa Slotkin dari Michigan mengutip "dukungan bipartisan yang kuat" untuk memperpanjang tenggat waktu.
Tapi Biden tidak mau mengalah. Satu-satunya konsesinya setelah mewarisi kesepakatan damai 2020 Presiden Donald Trump dengan Taliban adalah menunda penarikan pasukan awal dari Mei hingga Agustus. Biden diketahui yang menentang pengiriman lebih banyak pasukan ke Afghanistan ketika dia menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama. Dia mengatakan dia tidak bisa membenarkan lebih banyak kematian orang Amerika dan peningkatan kekuatan militer yang diperlukan untuk tetap tinggal.
“Saya tidak akan menyerahkan tanggung jawab ini kepada presiden kelima,” kata Biden dalam pidatonya kepada negara itu pada 16 Agustus.
“Saya tidak akan menyesatkan rakyat Amerika dengan mengklaim bahwa sedikit lebih banyak waktu di Afghanistan akan membuat semua perbedaan,” lanjutnya.
Kepergian pasukan asing menyisakan pertanyaan besar bagi salah satu negara termiskin dan dilanda perang. Taliban telah memasuki pembicaraan dengan para pejabat dari pemerintah sebelumnya karena berusaha untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan memperluas basis dukungan publiknya. Tetapi akses kelompok itu ke dana sebesar USD9,5 miliar aset bank sentral tetap dibekukan oleh AS, dan Bank Dunia telah menangguhkan proyek senilai miliaran dolar di negara itu.
(Susi Susanti)