'Demam Misterius' Membunuh Puluhan Anak di India dalam Seminggu

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 01 September 2021 13:43 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

Pada 2014, bereaksi pada peningkatan kasus kematian anak karena ensefalitis dan myokarditis - inflamasi pada otot jantung - para ilmuwan memeriksa 250 anak-anak yang sakit di Gorakhpur. Mereka menemukan bahwa 160 dari mereka memiliki antibodi terhadap bakteri yang menyebabkan scrub typhus.

Scrub typhus, juga dikenal sebagai tifus semak, adalah infeksi bakteri yang tersebar melalui gigitan tungau. Tungau-tungau itu hidup di vegetasi yang tumbuh subur di desa-desa setelah musim hujan.

Para ilmuwan menemukan tungau pada kayu bakar yang disimpan warga desa di dalam rumah. Seringkali, scrub typhus menyebar ketika anak-anak menggunakan kayu bakar di rumah atau buang air besar di semak-semak yang penuh dengan tungau.

Dalam studi terpisah, para ilmuwan juga mendapati bahwa kebanyakan kasus demam pasca-musim hujan di enam distrik Uttar Pradesh bagian timur antara 2015 dan 2019 disebabkan oleh tifus semak dan demam berdarah.

Patogen lainnya yang menyebabkan demam adalah infeksi bakteri yang disebut leptospirosis, ditularkan dari hewan ke manusia dan dapat berakibat fatal, serta chikungunya, penyakit lainnya yang ditularkan oleh nyamuk.

"Jadi ada banyak penyakit terkait-demam yang terjadi di wilayah ini setelah musim hujan. Perlu pemantauan sistematis untuk melacak penyakit-penyakit ini dan merawat mereka," kata V Ravi, profesor virologi di Institut Nasional Kesehatan Mental dan Neurosains (Nimhans), yang memimpin studi kedua.

Sebelumnya, pada 2006, para ilmuwan menyelidiki wabah "misterius" lainnya yang menyebabkan kematian terkait-demam pada anak-anak di Uttar Pradesh. Kali ini mereka menemukan bahwa anak-anak itu meninggal setelah memakan kacang-kacangan cassia, yang tumbuh subur di bagian barat negara itu.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya