NEW DELHI - Polusi udara dapat mengurangi harapan hidup ratusan juta warga India hingga sembilan tahun, menurut sebuah laporan kelompok kajian di Amerika Serikat (AS).
Laporan itu menyebut sebanyak 480 juta orang di India bagian utara menghadapi "polusi udara pada taraf paling ekstrem di dunia". Seiring waktu berjalan, polusi tinggi ini telah merembet ke wilayah lainnya.
BACA JUGA: Bukan Jakarta, Ini Ibu Kota Paling Kotor di Dunia
Kebijakan udara bersih yang ketat bisa menambah harapan hidup khalayak hingga lima tahun, sebut laporan itu.
Laporan yang dibuat Energy Policy Institute Universitas Chicago (EPIC) ini menyebutkan, warga India bagian utara menghirup "taraf polusi 10 kali lebih buruk ketimbang wilayah lainnya di dunia".
Sebagai perbandingan, berdasarkan data Air Quality Life Index yang disajikan Energy Policy Institute, Universitas Chicago, tahun 2020, Indonesia adalah negara paling tercemar kesembilan di dunia.
Menurut laporan itu, polusi udara dapat memperpendek harapan hidup rata-rata orang Indonesia sebanyak dua tahun, dan di wilayah paling tercemar sebanyak tujuh tahun. Di Jakarta, tingkat polusi disebut enam kali lipat dari pedoman WHO, dan jika hal itu terus terjadi, angka harapan hidup warga Jakarta bisa berkurang sebanyak 4,8 tahun.
Merembet ke wilayah lain
Selama beberapa dekade terakhir, polusi udara telah merembet ke wilayah barat dan tengah India, seperti Maharashtra dan Madhya Pradesh.
BACA JUGA: India Buka Kembali Sekolah Setelah Kasus Covid-19 Menurun
Di kawasan itu, menurut laporan tersebut, rata-rata orang kehilangan dua setengah sampai tiga tahun harapan hidupnya jika dibandingkan dengan taraf polusi pada awal 2000.
Data teranyar EPIC yang dituangkan ke dalam laporan Air Quality Life Index menyebut, harapan hidup warga Ibu Kota Delhi bisa bertambah 10 tahun jika polusi udara menyamai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 10 µg/m³.