Erywan juga telah menyampaikan usulannya secara tidak langsung kepada partai-partai yang menentang kekuasaan militer.
Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan Reuters untuk dimintai komentar.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Sabtu (4/9/2021), Erywan mengatakan dia masih bernegosiasi dengan pihak militer Myanmar mengenai persyaratan kunjungan yang dia harapkan terlaksana sebelum akhir Oktober.
Dia juga telah mencari akses untuk bertemu pemimpin Myanmar yang dilengserkan, Aung San Suu Kyi.
Negara-negara anggota ASEAN dan para mitra dialognya telah menjanjikan bantuan sebesar USD8 juta untuk Myanmar, kata Erywan.
Militer merebut kekuasaan setelah menuduh adanya penyimpangan dalam pemilihan umum yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi.
Pemantau internasional dan komisi pemilihan umum Myanmar pada saat itu mengatakan tuduhan militer itu salah.
(Rahman Asmardika)