Pihak Polsek Batanggangsalpun melakukan penyelidikan. Untuk segera mengungkap, Polres Inhu melakukan pengusutan dibantu dan tim Jatanras Polda Riau. Hasil penyelidikan pengarah kepada PM. Polisi pun mencari keberadaan tersangka. Aksinya tersangka berhasil ditangkap.
Keterangan tersangka, saat itu dia berpapasan dengan korban. Saat itu korban sedang duduk sambil bermain game online handphone. Kemudian pelaku menyapa korban dengan mengatakan 'ngapa kau duduk disitu ikan teri,'" teguran ini mungkin membuat korban kesal sehingga korban menjawab dengan kata-kata yang kurang sopan kepada pelaku.
PM tersinggung dengan perkataan korban. Namun dia tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi kerja yang tidak jauh dari tempat korban duduk sambil bermain handphone. Setibanya di lokasi kerja, pelaku meletakkan semua peralatan kerja dan melihat ke arah tanggul tempat korban duduk. Pelaku tetap bekerja dan terus mengawasi korban.
Pelaku yang masih menyimpan dendam akhirnya memutuskan untuk menghabisi korban. PM mendekati korban sambil membawa kapak, kemudian mengajak korban untuk melihat tajur ikan. Korban yang masih polos mengikuti saja apa yang diminta tersangka. Keduanya berjalan menuju kebun sawit. Sekitar 100 meter berjalan, pelaku mengayunkan kapak ke arah korban dan menghantam dadanya.
"Korban berteriak dan berusaha lari dengan kondisi berlumuran darah. Pelaku terus mengejar dan setelah dekat, kembali mengayun kapak ke bagian leher korban, saat itu korban tersungkur, tapi tetap saja berteriak. Tidak mengenal belas kasihan, dia kembali mengayunkan kapak dan memenggal leher korban," imbuhnya.
Selanjutnya tanpa rasa bersalah dan menyesal, pelaku membuang badan dan kepala korban ke dalam kanal (sungai kecil) tak jauh dari lokasi pembantaian keji itu. Dia menutupi ceceran darah menggunakan pelepah sawit kering.
"Setelah membunuh, korban pergi dari lokasi dan membersihkan tubuhnya di kanal lain. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya," tandas Misran.
(Awaludin)