Komnas HAM Duga Improvisasi Arus Listrik Sebabkan Kebakaran Lapas Tangerang

Riezky Maulana, Jurnalis
Minggu 12 September 2021 15:05 WIB
Foto: Ist.
Share :

JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menduga penggunaan alat komunikasi berupa handphone yang dilakukan oleh para narapidana menjadi salah satu pemicu kebakaran Lapas Klas 1 Tangerang yang terjadi pada Rabu (8/9/2022). Para napi diduga melakukan improvisasi terhadap instalasi aliran listrik.

Dia mengatakan, kondisi tersebut diperparah dengan bangunan lapas yang sudah tua dan yang tidak memiliki instalasi listrik aman lantaran masih berada di bagian atas plafon. Bukan ditanam di bagian bawah seperti lapas-lapas moderen.

BACA JUGA:  Korban Meninggal Akibat Kebakaran Lapas Tangerang Bertambah 1, Total 45 Orang

"Karena itu bangunan tua dan kabel di atas, beda di beberapa lapas yang bangunan baru kabelnya ditanam di beton dan yang paling penting adalah ada main hp katanya. Jadi hp itu masuk ke dalam ruang-ruang itu. Jadi kalau colokan rebutan, diimprovisasi instalasi listriknya potensial kebakaran dengan arus listrik," ujar Anam dalam diskusi virtual, Minggu (12/9/2021).

Sehingga, kata Anam, wajar terjadi korsleting bilamana ada penggunaan instalasi listrik yang tak sesuai dengan standar operasional prosedur di dalam lapas. Namun, dia menegaskan, para napi tetap diperbolehkan menggunakan alat komunikasi dengan catatan sesuai waktu dan tak digunakan di dalam sel.

BACA JUGA: Penyelidikan Kebakaran Lapas Tangerang Mengarah ke Dugaan Kesengajaan dan Kelalaian 

"Salah satu catatan masuknya penggunaan arus listrik yang bukan untuk peruntukannya dan dijamnya. Bukan berarti komunikasi narapidana tidak boleh, boleh tapi waktu tertentu, tempatnya tertentu. Jadi bukan tempat seperti itu, apalagi kalau ini jumlahnya sangat padat," katanya.

Anam tidak ingin berspekulasi lebih jauh bahwa kebakaran tersebut murni disebabkan adanya arus pendek listrik karena ada yang bermain handphone. Menurutnya, biarkan aparat kepolisian menyelesaikan penyelidikan insiden yang menewaskan puluhan napi tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya