PM Morrison juga mengumumkan bahwa Australia membatalkan kontrak senilai USD43 miliar (sekira Rp612 triliun) dengan Prancis untuk mengakuisisi selusin kapal selam konvensional terbesar di dunia karena lebih memilih kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi Amerika. Dia mengatakan bahwa teknologi AS tidak tersedia pada 2016 ketika kontrak tersebut ditandatangani.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menanggapi pembatalan tersebut, dengan mengatakan kepada jaringan radio Franceinfo bahwa Australia mengkhianati negaranya.
“Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan oleh Presiden Trump,” kata Le Drian. “Saya marah dan getir. Hal seperti ini tidak dilakukan antar sekutu.”
Hanya dua minggu yang lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyuarakan optimisme tentang hubungan masa depan dengan Australia ketika dia menjamu Morrison pada saat Prancis dan Australia menegaskan kembali kesepakatan itu.
(Rahman Asmardika)