“Beliau sempat diisukan pengkhianat (oleh PKI). Bapak kan memimpin dewan jenderal yang memang biasanya untuk membahas kenaikan pangkat perwira. Tapi isu itu dibuat-buat PKI, difitnah bahwa dewan jenderal untuk menggulingkan Soekarno. Nah, akhirnya pecahlah itu G30S (Gerakan 30 September 1965),” jelas Amelia.
Bentuk penghormatan akan sosoknya tak hanya diabadikan di museum ini, tapi juga sebuah masjid “Ahmad Yani” yang tak jauh dari museum, pada sebuah kapal TNI AL “KRI Ahmad Yani 351”, Bandara Achmad Yani di Semarang, serta Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) di Cimahi Jawa Barat. Titel “Pahlawan Revolusi” disematkan dan pangkatnya dinaikkan secara anumerta menjadi Jenderal penuh setelah disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
(Fahmi Firdaus )