VATIKAN - Paus Fransiskus akhirnya angkat bicara terkait skandal pelecehan seksual terhadap ratusan ribu orang, sebagian besar anak-anak, yang terjadi di gereja di Prancis. Paus mengungkapkan rasa malu atas nama dirinya dan Gereja Katolik Roma atas besarnya skala pelecehan seksual yang terjadi.
Pekan ini Komisi Independen untuk Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE) merilis surat resmi setebal 2.500 halaman yang mengungkap kelalaian besar-besaran, pendiaman, dan upaya menutup-nutupi pelecehan seksual yang dilakukan ribuan pendeta terhadap anak-anak muda sejak 1950-an.
Berbicara pada Rabu (6/10/2021), Paus mengatakan bahwa itu adalah “saat yang memalukan” bagi Gereja. Paus berusia 84 tahun itu juga menyampaikan penyesalan dan rasa malunya pribadi.
"Saya ingin mengungkapkan kepada para korban kesedihan saya, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, atas ketidakmampuan gereja, terlalu lama, untuk menempatkan mereka di pusat perhatiannya," kata Paus Fransiskus di audiens umum mingguannya sebagaimana dilansir Reuters.
Paus Fransiskus memohon kepada para uskup dan pemuka agama Prancis "untuk terus melakukan segala upaya sehingga tragedi serupa tidak akan terulang."
BACA JUGA: Laporan Ungkap 216 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Prancis
Sebelum audiensi dimulai, Paus dan beberapa uskup Prancis yang berkunjung berdoa dalam hati bagi para korban pelecehan.
Pernyataannya di Audiensi Umum mingguan muncul setelah temuan penyelidikan independen bahwa pendeta Prancis melecehkan lebih dari 200.000 anak. Jumlahnya korban bahkan bisa mencapai 330.000, ketika juga mempertimbangkan pelecehan oleh anggota awam.