Kedua, pertimbangan perkembangan lingkungan strategis pada tataran Global dan Regional. Dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional.
“Penting sekali jika Panglima TNI disegani dunia internasional,” katanya.
Wabah Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter.
Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah merubah perspektif ancaman di masa mendatang.
Senjata biologi dan pertahanan negara anti senjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI. Pada masa depan ancaman Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia) harus masuk dalam kewaspadaan kita. Para Prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer.
Tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru.
Latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan. Sebenarnya Panglima TNI sangat bagus bila memiliki tingkat intelektual yang tinggi ,dijabat oleh Pati yang memiliki kriteria sebagai Scholar Warrior.
(Rahman Asmardika)