Laporan yang terbit Oktober lalu menemukan bahwa gereja Prancis telah menunjukkan "ketidakpedulian yang mendalam, total, dan bahkan kejam selama bertahun-tahun," melindungi diri sendiri alih-alih para korban pelecehan sistemik.
Waktu itu, Paus Franciskus menyebut temuan ini - pengungkapan terbaru yang mengguncang Gereja Katolik Roma menyusul rangkaian skandal pelecehan seksual di seluruh dunia - "momen yang memalukan".
Laporan tersebut, hasil penyelidikan komisi independen yang ditugaskan oleh Gereja Katolik Prancis pada 2018, menemukan bahwa ribuan paedofil telah beroperasi di dalam Gereja Katolik Prancis sejak tahun 1950.
Pemimpin komisi Jean-Marc Sauvé mengatakan kepada media Prancis bahwa mereka telah menemukan bukti 2.900 hingga 3.200 pelaku - dari total 115.000 pastor dan rohaniawan lainnya.
"Itu adalah perkiraan minimal," ujarnya. Laporan sepanjang 2.500 halaman ini dibuat berdasarkan arsip gereja, pengadilan, polisi, serta wawancara dengan korban.
Sauvé, seorang pegawai negeri senior, mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Monde bahwa panel telah menyerahkan bukti kepada jaksa dalam 22 kasus di mana gugatan kriminal masih bisa diajukan.