“Saat ini, kejadian itu kami ketahui melibatkan siswa lain. Guru dan administrasi merespons dengan cepat dan tepat,” lanjutnya.
"Seperti semua tuduhan intimidasi, penyelidikan kami akan berlanjut," tambah mereka.
Kejadian ini mendapat pengawasan setelah sebuah laporan menemukan jika pihak sekolah "sengaja acuh tak acuh" terhadap pelecehan rasial.
"Kami menemukan bahwa distrik itu sengaja tidak peduli dengan iklim permusuhan rasial di banyak sekolahnya,” ungkap laporan Departemen Kehakima.
Donasi pun dikumpulkan GoFundMe untuk memberikan Izzy perayaan hidup yang paling indah. Uang yang terkumpul telah mencapai lebih dari USD34.000 (Rp484 juta) pada Selasa (9/11) sore.
(Susi Susanti)